You fail only if you stop writing...

Sudah cukup lama saya absen menulis.

Menulis di halaman ini, di jurnal pribadi yang saya simpan sejak beberapa tahun yang lalu, atau di puluhan lembar kertas yang asal saya temui di rumah atau saat kuliah. Aktivitas menulis akhir-akhir ini hanya sebatas menumpahkan apa yang saya pelajari enam bulan ke belakang dalam lembar-lembar kertas ujian, atau celotehan-celotehan nakal yang tak lebih dari 140 karakter panjangnya.

Saya rindu menulis. Saya rindu mengalami kejadian yang menyenangkan di siang hari dan dengan tidak sabarnya menunggu malam datang biar cepat dapat saya tuangkan kegembiraan hari itu di buku catatan. Saya rindu melawan kantuk tiada tara, di pinggir meja belajar, memaksa jari-jari saya mengabadikan pelajaran berharga yang saya dapat hari itu agar tak hilang begitu saja.

Saya rindu menulis. Bukan karena merasa sebagai penulis yang baik, bukan karena saya pikir tulisan saya indah. Saya rindu menulis seperti kamu mungkin rindu bermain futsal dengan teman-temanmu, seperti kamu yang rindu mencoba makanan-makanan baru dengan sahabat karibmu. Saya rindu menulis karena mungkin dari sekian banyak hal yang bisa dilakukan manusia di dunia ini, saya menemukan tantangan dan kenikmatan dalam menulis. Ada jutaan kata yang belum saya pahami maknanya, jadi rasanya selalu menyenangkan saat saya mulai mengerti maksud di baliknya dan bisa menggunakannya dalam cerita.

Saya rindu menulis. Saya tidak tahu mengapa akhir-akhir ini jadi malas menulis. Bukan karena hal-hal yang saya lalui menjadi tak menarik lagi untuk saya rekam dalam tulisan. Bukan karena orang-orang yang saya temui tak cukup menginspirasi untuk dibagi. Saya tidak ingin menerka-nerka, menganalisa, atau meraba mengapa dan mengapa saya akhirnya begitu merindukan menulis. Sedang stuck saja. Mungkin kata-kata di dunia juga merasa stuck pada saya.

Saya rindu menulis. Ada semacam kecemburuan melihat beberapa teman yang tak pernah surut semangat menulisnya. Atau mereka yang sempat suntuk namun telah mendapat panggilan untuk kembali menjalin kata demi kata. Or those who simply write very effortlessly beautiful and put a soul to what they write.

Saya rindu menulis dan semua kesenangan yang ia berikan pada saya. Berbahagialah mereka yang selalu punya hal untuk ditulis, waktu untuk menulis, dan semangat untuk memperjuangkan tulisannya.


"You fail only if you stop writing..."
Ray Bradbury


Popular posts from this blog

The Perks of Being a Member of Working Class

It used to suck

On Perfect Marriage