Selamat malam, kamu yang sedang berdiam di rumah tuhan :) Tadi siang aku berkunjung ke rumahmu. Rumah sederhana tapi bersahaja, yang tak hanya dipenuhi tumbuhan rindang di luarnya namun juga begitu banyak cinta di dalamnya. Rumah yang bisa jadi merupakan salah satu rumah kesukaanku di seluruh dunia. Rumah yang aku tak pernah tahu kapan dibangun, kapan dibeli, kapan, kapan dan kapannya, namun aku tahu aku akan selalu bisa pulang ke sana. Bahwa sampai kapanpun-selama tuhan masih mengizinkan- rumahmu akan senantiasa menyambut kehadiranku. Hari ini sudah hari ke 27 berpuasa. Aku tak hentinya menggerutu lantaran adzan maghrib di sini lebih lama 20 menit dari tempat aku biasa berpuasa. Aku tak hentinya mengeluh tentang betapa panas dan macetnya kota. Tapi pagi ini aku bangun dengan semangat empat lima. Karena nampaknya si hati tahu aku akan pulang ke rumahmu, dan mungkin saja bertemu denganmu. Meskipun aku tahu, kemungkinannya 1 : 1000 kunjungan untuk bisa menemui kamu yang bocah petuala