Warga binaan, begitu mereka dipanggil. Kamu tidak perlu diberi tahu tempat apa ini yang kamu tuju. Dari temboknya yang menjulang tinggi dan gerbangnya yang kokoh memagari, kamu tahu tempat ini bukan tipikal tempat yang ingin kamu kunjungi setiap hari. "Ibu kenapa bisa ada di sini?" "Waktu itu ketangkep nyuri baju, Mba." Miris. Bukan karena saya merasa mencuri baju harus dimaafkan begitu saja. Mengambil apa yang bukan milikmu itu salah. Karena undang-undang mengatur seperti itu, karena itu yang seharusnya diajarkan ayah dan ibumu, karena itu yang wajarnya diteriakan hati nuranimu. Bayangkan berapa banyak angin kebebasan dan peluk kemerdekaan yang harus diredam untuk sementara hanya karena beberapa potong baju. Atau kekhilafan menggelapkan sejumlah uang. Atau kejahatan-kejahatan lainnya. Pantaskah saya bilang mereka jahat? Hanya karena mereka sempat khilaf dan melakukan 'itu' yang akhirnya membawa mereka ke tempat yang sekarang ini. Saya pernah jadi jah