Menjadi Wanita yang Multidimensi
Membahas mengenai wanita dan segala lapisan yang mengelilinginya, saya pikir hanya menjadi topik yang tiada habis-habisnya. Dari mulai restoran-restoran hype yang bisa dicoba saat kencan hingga vendor pernikahan yang helpful dan tetap affordable. Atau menyoal fluktuasi harga cabai di pasar tradisional sampai merek gendongan bayi dan variasi makanan pendamping ASI. Tidak peduli seberapa pendiam seorang wanita, we enjoy –if not love- talking about us being a woman and other women in general. Di umur saya yang hampir seperempat abad ini, saya mulai terlibat dalam banyak pembicaraan mengenai transisi dari menjadi seorang anak menjadi seorang istri, dan lebih lanjut menjadi seorang ibu. Some extremely serious stuff we’re about to go over, aye? Tentu teman-teman semua sudah berkali-kali mendengar mantra “we all have our own timeline”, atau “we’re not early, we’re not late, we’re very much on track” dan mantra-mantra lain yang intinya mencoba meyakinkan kita bahwa